BARRU - Launching Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) Desa Wisata Nepo berlangsung dihalaman Masjid Nur Habibie, desa Nepo, kecamatan Mallusetasi, kabupaten Barru, pada Selasa malam (10/12/2024).
Kegiatan ini digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) bersama TPKAD (Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah) Provinsi Sulsel dan Kabupaten Barru serta PT Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Launching EKI ini ditandai dengan penabuhan gendang secara bersama oleh Pj.Gubernur Sulsel yang diwakili Kepala Bapenda (Badan Pendapatan Daerah) Plh.Sekda Barru, Kepala Kantor OJK Provinsi Sulsel dan Sulbar Darwisman, Pimpinan Wilayah PT BRI (Persero) Tbk D.Argo Prabowo, Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Perlindungan Konsumen, dan Layanan Manajemen Strategis Arif Mahfoed dan Kepala Desa Nepo Muhammad Toha.
A. Syarifuddin dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada OJK yang telah memilih Desa Nepo sebagai binaan OJK melalui program EKI yang diharapkan dapat mempercepat pengembangan dan meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Desa.
Lebih lanjut, Ia memaparkan bahwa Desa Nepo memiliki keunggulan dengan berbagai potensi, mulai dari ekonomi pertanian dan peternakan, Budi daya madu, UMKM, Perikanan serta destinasi wisata.
Selain itu, Desa Nepo didukung dengan jejak sejarah Kerajaan Nepo dan napak tilas Presiden ke-3 RI BJ Habibie. Presiden BJ Habibie menghabiskan masa kecilnya (1942-1946).
"Bersama kedua orang tuanya, termasuk mengaji di Desa Nepo dimana peninggalan berupa masjid milik orang tua Habibie dan rumah tinggal Habibie pun masih berdiri kokoh", terangnya.
Melihat potensi Desa Nepo, Ia sangat mengapresiasi BRI Cabang Barru karena melalui program Desa Brilian dan kolaborasi dengan Pemerintah Desa Nepo bersama Bumdes, potensi ini telah dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Nepo.
"Dan alhasil, Desa Nepo Barru menjadi satu-satunya Desa di Susel yang berhasil lolos dalam 15 besar Pemilihan Desa Brilian Batch 3 oleh BRI di Tahun 2023", ungkapnya.
Diakhir sambutannya, Plh.Sekda menitip harapan agar program ini dapat mensinergikan peran para pemangku kepentingan di Daerah, seperti Pemda, Kemenparekraf, Kemendes, OJK dan Bank Indonesia dengan berbagai layanan dan produk Lembaga jasa keuangan seperti rekening pelajar, laku pandai, KUR UMi, Skema pembiayaan alternatif, dana pensiun, fintech P2P dan Qris.
Kemudian Kepala OJK Provinsi Sulselbar Darwisman menyampaikan, tahun lalu program EKI telah kami launching di Desa Lembanna Kab. Bulukumba kerja sama dengan BRI, dan tahun ini ada dua desa yakni Desa Kassi di Kab. Jeneponto kerja sama dengan Bank Sulselbar dan Desa Nepo Kab.Barru kerja sama dengan BRI.
Ketiga Desa ini menjadi percontohan desa literasi dan inklusif keuangan yang diharapkan akan menumbuhkan ekonomi baru, bisnis baru dan usaha produktif yang akan berimplikasi pada kemakmuran dan kesejahteraan sejahtera masyarakat.
"Tentunya kalau program ditiga Desa ini dapat berjalan dengan baik akan mudah kita replikasi ke 3.052 Desa di seluruh Provinsi Sulsel", terangnya.
"Program EKI ini sangat strategi yang merupakansalah satu dari 8 misi Astacita
yakni Membangun dari desadan dari bawah untukpemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan”, imbuhnya.
Sementara Pj Gubernur Sulsel melalui Kepala Bapenda Provinsi Sulsel Dr.H.Reza Faisal Saleh, S.STP., M.menyebutkan bahwa program ekosistem keuangan inklusif ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan desa yang berdampak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, kualitas hidup manusia dan menanggulangi kemiskinan.
"Program ini juga diharapkan dapat mendorong terciptanya lapangan kerja dengan community based tourism yang dapat membangkitkan pertumbuhan ekonomi desa", ungkapnya.
Pada kesempatan ini, ia menuturkan hasil survei nasional literasi dan inklusif keuangan tahun 2004 menunjukkan bahwa pemahaman dan penggunaan produk layanan keuangan masyarakat di pedesaan memang relatif masih tertinggal dari wilayah perkotaan untuk itulah mungkin sangat tepat diadakan di Desa Nepo ini untuk mendorong dan menjadikan pionir ke depan percontohan bagi desa-desa lain di selatan
Dia menaruh harapan agar koordinasi antar instansi dan stakeholders terus dilanjutkan secara masif untuk mendorong peningkatan dan kemudahan layanan akses keuangan bagi masyarakat sehingga dapat memacu percepatan pembangunan pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat secara efektif dan optimal.
Pada kegiatan ini juga dilaksanakan penyerahan produk inklusif keuangan berupa Agen Brilink BRI, Polis Asuransi BRINS dan AMKKM, Qris UMKM Greenbox, Simpanan pelajar / Simpel Bank BRI, dan KUR Mikro BRI.